Setahun PKBM Adekom Klaten Berdiri

Kegiatan kunjungan industri dari siswa PKBM Adekom Klaten kelas X IPS ke Pabrik Bordir berbasis Komputer ” Endra Bordir”

Alhamdulillah, ini salah satu aktivitas kelas Kejar Paket C PKBM @AdekomKlaten yang ada di kampung kami. Konsep dasar pembelajarannya adalah belajar bermakna dengan tetap memberikan fleksibilitas pada siswa. Bahkan dukungan LMS daring pun kami berikan untuk menguatkan konsep belajar fleksibel tadi. Seperti contoh pembelajaran Ekonomi kreatif berikut ini (kami memberi nama mata pelajarannya dengan nama yang berbeda, Ekonomi Kreatif, Matematika Aplikatif, Santun Berbahasa Indonesia, Ilmu Alam dan Kebumian serta Daily English).

Siswa kami diajak untuk datang ke pabrik bordir komputer, milik pengusaha lokal kampung, untuk melihat langsung proses produksi sampai pemasarannya. Didampingi langsung oleh ownernya, Mas Eko Pujianto, SE. Sebelum kunjungan lapangan ini, Mas Eko Pujianto, jebolan kampus Akuntansi di Jogja ini, menjelaskan di kelas mengenai motivasi berwirausaha, pengalaman panjang jatuh bangun usaha, sampai sisi-sisi spiritualitas dalam bisnis.

Menurutnya, “Usaha keras manusia itu hanya menentukan 1% saja dari keberhasilan. 99% lainnya adalah karunia dari Allah ta’ala.” Oleh karena itu, sesibuk apapun berbisnis, jangan pernah melupakan panggilanNya. Karena Dia lah sang pemberi rezeki sejati.

============================================

Tak terasa, sudah setahun PKBM Adekom Klaten berjalan. Suka duka dan perjuangan merintis lembaga pendidikan luar sekolah ini bersama istri dan rekan-rekan di kampung. Tak seperti yang terlihat, banyak pernak-pernik peristiwa yang tidak mudah seperti dalam teori manajemen pembelajaran.

Kejar paket bukan sekolah pada umumnya, ia adalah kasus khusus. Didatangi orang tua yang ingin sekali anaknya melanjutkan sekolah, bercerita banyak tentang alasan berhenti sekolah… sampai kami kira harapan itu juga dimiliki anak. Ternyata tidak, sampai emosional air mata orang tua, ternyata tidak selaras dengan putra-putrinya. Anak tetap enggan dengan namanya sekolah, sefleksibel apapun bentuknya (kami sudah menerapkan pembelajaran Daring di kelas sebelum PJJ era Pandemi saat ini).

Tantangan yang paling sering adalah paradigma lama dari masyarakat tentang Kejar Paket A, B, C ini. Banyak yang datang atau bertanya bahwa apakah bisa mereka/anak mereka sekolah setahun, bayar, kemudian ikut ujian dan dapat ijazah. Seolah tipe pendidikan luar sekolah ini adalah warung jual ijazah transaksional. Mungkin dulu seperti itu, mungkin, tetapi tidak dengan sekarang, di mana semua sistem sudah online dan transparan.

Eniwei, menjalankan pendidikan “jenis ini” membuka mata kami tentang realita pendidikan di Indonesia, khususnya kota Klaten. Pengalaman ini mendewasakan kami bahwa mendidik itu kompleks. Tak cukup modal semangat, ilmu teoritik, dan skill mengajar saja, melainkan juga konsistensi dan kesabaran.Dalam Kontemplasi setahun ini, kami tetap bersyukur menjadi bagian mencerdaskan kehidupan bangsa. Semampu jangkauan tangan kami bisa.

Saya akan sangat senang apabila Anda meninggalkan komentar di blog ini.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.